Pages

Jumat, 24 Januari 2014

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonom-Ekonom Klasik



Teori-Teori Pertumbuhan Ekonom-Ekonom Klasik
Tokoh-tokoh teori pertumbuhan klasik antara lain adalah Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus dan John Stuar Mill.
Ø  Adam Smith. Menurut Adam Smith, dalam buku The Wealth of Nations, Pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi oleh pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan pertumbuhan jumlah penduduk. Pertumbuhan PDB itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan sumber daya alam, jumlah penduduk, dan persediaan barang-barang modal.
Ø  David Ricardo dan Thomas Robert Malthus. David Ricardo terkenal dengan teori “the law of diminishing return’. Sementara Thomas Robert Malthus terkenal dengan teori “Pertumbuhan Penduduk”. David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi antara lain dipengaruhi oleh sumber daya alam yang rerbatas, jumlah penduduk yang selalu berkembang, proses kemajuan teknologi, sektor pertanian yang dominan.
Menurut Ricardo dan Malthus, pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang, tetapi akan mengalami “stationary state” atau dengan kata lain suatu keadaan dimana pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi atau kemandekan.
Teori Malthus,”pertumbuhan penduduk adalah menurut deret ukur dan pertumbuhan ekonomi adalah menurut deret hitung”.

Teori Neo Klasik
Tokoh-tokoh teori pertumbuhan ekonomi Neo-Klasik antara lain adalah Robert Sollow dan Harrod-Domar.
Ø  Robert Sollow. Menurut Robert Sollow, pertumbuhan ekonomi antara lain dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk (sumber daya manusia), akumulasi modal, dan teknologi modern. Jika dikombinasikan dengan teknologi modern maka akan menghasilkan output, sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Ø  Harrod-damar. Menurut Harrod-Domar, pertumbuhan ekonomi dipergaruhi oleh pertambahan modal karena akan meningkatkan produksi barang-barang.
Harrod-Domar dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1.      Pada tahap awal, perekonomian telah mencapai full employment. Tingkat kesempatan kerja dan alat modal yang ada di masyarakat sudah dimanfaatkan sepenuhnya.
2.      Kegiatan ekonomi terdiri dari sektor rumah tangga konsumsi dan sektor rumah tangga  produksi, dan belum mengikutsertakan sektor pemerintah dan sektor perdagangan.
3.      Tabungan masyarakat bersifat proporsional dengan pendapatan nasional. Ini berarti tabungan dimulai dari titik nol.
4.      Marginal Prospensity to Save (MPS) atau kecenderungan menabung marjinal memilki besaran yang tetap. MPS terjadi akibat ada perubahan pendapat

Teori Modern
Tokoh-tokoh teori pertumbuhan ekonomi modern antara lain adalah Walt Whitman Rostow. Rostow dalam buku ‘The stages of Economic Growth” berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 5 tahap sebagai berikut :
1.      Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
2.      Pra-lepas landas (The Pre-Condition For Take Off)
3.      Lepas Landas (The Take Off)
4.      Dorongan Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity)
Tahap ini antara lain ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Sektor industri sudah memegang peranan penting dibandingkan dengan sektor pertanian yang mulai menurun. Keahlian tenaga kerja bertambah.
b.      Sifat kepemimpinan perusahaan atas dasar profesionalisme, tidak selalu dipegang oleh pemilik perusahaan.
c.       Masyarakat bosan dengan berbagai kehebatan yang dihasilkan industrialisasi karena pada dasarnya industrialisasi juga menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat sehingga mulai muncul berbagai kritik terhadapnya
5.      Konsumsi Tinggi.
Pada tahap ini perhatian masyarakat mulai berubah kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat, tidak lagi pada masalah produksi.


Teori Pertumbuhan Austria (Historis)
Ø  Werner Sombart (1863-1941). Menurut Werner Sombart, pertumbuhan ekonomi secara garis besar dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
1.      Zaman Perekonomian Tertutup
2.      Zaman Kerajinan dan Pertumbuhan
3.      Zaman Kapitalis
Menurut Sombart, zaman kapatalis ini dapat dibagi
a.       Zaman Kapitalis Purba
b.      Zaman Kapitalis Madya (fruh kapitalis)
c.       Zaman Kapitalis Raya (hoch kapitalis)
d.      Zaman Kapitalis Akhir (Spat Kapitalis)
Ø  Fredich List (1789-1846). Menurut Frederich List, pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan (berdasarkan kemajuan teknik produksi) dan jenis pekerjaan sebagai mata pencaharian. List lalu membedakan pertumbuhan ekonomi menjadi sebagai berikut :
1.      Masa Berburu dan Mengembara
2.      Masa Beternak dan Bertani
3.      Masa Bertani dan Kerajinan Tangan
4.      Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan
Ø  Karl Bucher (1847-1930). Pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher dapat dibedakan menjadi :
1.      Rumah Tangga Tertutup
2.      Rumah Tangga Kota
3.      Rumah Tangga Bangsa
4.      Rumah Tangga Dunia

Dari teori-teori pertumbuhan  austria (historis) di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing tokoh memiliki cara pandang masing-masing dalam mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi antara lain :
1.      Werner Sombart mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi melalui hubungan antara produsen dan konsumen.
2.      Frederich List mengukur tingkat pertumbuhan ekonom melalui kemajuan teknis produksi
3.
      Karl Bucher mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan produsen dalam menyalurkan hasil produksinya sampai ke tangan konsumen (distribusi)

0 komentar:

Posting Komentar